Sabtu, 14 Januari 2012

Cerita Koplak


Salah pengertian di malam pertama
si manalu baru menikah dengan tukiyem.Tapi pada malam pertama mereka tidak langsung berhubungan layaknya suami istri,karena mereka lelah setelah pesta pernikahan,malamnya mereka makan bakso bersama di dalam kamar,mereka tak sadar kalau ibunya manalu menguping dari balik pintu kamar dan mendengar suara...
Tukiyem:"mas udah di kocok-kocok kok ya gag kluar"(sambil mengocok botol sambal)
manalu:"jelas aja,lah wong lobangnya kekecilan!
tukiyem:"ya sudah ujungnya saya gunting aja!"

ibunya yang mendengar dari balik pintu kamar langsung kaget,mendobrak pintu kamar dan berteriak "jangan!!..,Anunya anak saya jangan di gunting!!"

Manalu&Tukiyem:*#*@#*#&??!!



Drama Malam Pertama (sssttt hot loh) bb+
Sepasang pengantin, Koko dan Desy, akan melalui malam pertamanya. Setelah acara usai, sepasang pengantin ini masuk kamar. Di kamar sudah tertumpuk kado dari rekan-rekan mereka. Satu persatu kado di buka, mendadak Desy tertawa girang. Apa pasal? Ternyata dia menemukan kado berisi sepatu... dia mau mencoba memakai, ternyata sepatu tersebut kekecilan. dia terus memaksa, namun sia-sia. Koko yang melihat tidak tega, terus bertanya:

Koko : "Kenapa, terlalu sempit?"
Desy : "Iya mas, sakit nih..."
Koko : "Saya masukin perlahan-lahan ya?"
Desy : "Iya mas, tapi jangan keras-keras ya?"

Suaminya membantu memakaikan sepatu sempit itu di kaki isterinya dengan sedikit memaksa.

Desy : "Mas, sakit mas... anunya terlalu sempit..."
Koko : "Tahan donk, saya coba lagi ya?"

Tanpa mereka sadari, orang tua mempelai perempuan, Mak Mimien, lagi nguping di balik pintu kamar pengantin... rupanya ibu mempelai perempuan ini berpikiran lain... dia tidak tega kepada anak perempuanya yang mengalami kesulitan saat malam pertama, saking tidak tahannya, terpaksa ibu mempelai wanita menyela dari balik pintu.

Mak Mimien: "Kenapa nak, susah masuknya?"
Desy : "Iya maaak..."
Koko : "Kekecilan sih tanteeee..."
Mak Mimien : "Coba olesin dengan air liur..."
Koko : "Akan saya coba tante."
Desy : "Cepat dong mas, dipoles ama air liur..."


Dengan tergesa-gesa pengantin pria memoles seluruh permukaan kaki isterinya dengan air liur.

Koko: "Coba dimasukkan lagi ya sayang???"
Desy : "Iya mas..."

Setelah dimasukkan kaki yang dipolesi liur tadi ternyata dengan mudah masuk.
Koko : "Nah... masuk kan???"
Desy : "Iya... tapi..."
Koko: "Kenapa, masih sakit ya?"
Desy : "Iya, tadi gak terlalu sih, malah udah enak."
Mak Mimien: "Nah... tuh bisa masuk kan? Sekarang tinggal digoyang nak."
 



Seleksi Putri Indonesia
Pada pemilihan putri Indonesia 2006 kemarin ada sebuah cerita yang tidak terekspose. Cerita ini terjadi pada saat seleksi (wawancara) antara Juri dengan peserta dari DKI yang akhirnya jadi juara. Begini ceritanya... :

Juri : "..........Selanjutnya, tolong anda sebutkan tokoh idola anda..."
Putri DKI : "Ehm... sebagai seorang yang nasionalis, saya mengidolakan orang Indonesia... dia adalah PANGERAN DIPONEGORO"

Begitu mantap dan meyakinkan kata-kata yang meluncur dari putri DKI ini. Juripun begitu terkesan dan kagum padanya, seorang gadis cantik dan muda muda seperti dia ternyata sangat nasionalis dan bangga dengan tokoh dalam negeri. Kemudian Juri melanjutkan pertanyaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ringan-ringan saja, tentunya seputar Pangeran Diponegoro.

"Kalau begitu, anda pasti tahu kapan Pangeran Diponegoro meninggal kan?"

Tapi, reaksi sang putri sangat mengagetkan Juri, dengan terbata-bata dan penuh rasa kaget dia bertanya, "APPAAA ??? MENINGGAAALLL ???... INNALILLAAHI ... "

Tentu saja Juri ikut-ikutan kaget dan kecewa dengan reaksi putri DKI
itu.? Singkat cerita, tanya jawab itu selesai sudah. Tapi, tidak demikian dengan sang putri DKI... Kabar mengenai meninggalnya Pangeran Diponegoro sangat menyedihkan hatinya. Sampai di luar ruangan, dia bergegas menemui salah seorang peserta lainnya, dari Yogya. Tanpa menunda waktu, putri DKI mengkonfirmasi kebenaran berita meninggalnya sang idola, Pangeran Diponegoro...

"Mbak, maaf ya... apa benar sih Pangeran Diponegoro sudah meninggal???", begitu tanya putri DKI kepada putri Yogya.

Tentu saja pertanyaan itu menggelikan bagi putri Yogya... tapi, bagaimanapun dijawabnya juga, "Lho, kan sudah lama mbak... masa mbak nggak tahu sih ?"...

Putri DKI langsung memotong, "Ooo, sudah lama ya, kok saya belum pernah denger ya ? Kapan sih mbak ???"

Dengan menahan geli, putri Yogya menjawab, "Yaa... sekitar delapanbelas tigapuluh (1830) mbak... "

Kembali putri DKI memotong, "HAAHH... DELAPANBELAS TIGAPULUH ???, HABIS MAGHRIB DONG !!!".



Pengemis di perempatan
Ada seorang pengemis minta-minta kepada seorang ibu ibu

P = Pengemis
I = Ibu

P : Bu minta bu, udah ga makan tiga rabu nih
I : Ha? tiga rabu?
P : Iya bu, saya laper banget
I : Yaudah, nih 10.000
P : Alhamdullilah..
I : Kembali pak! 8.000!

Lalu si pengemis mengambil uang di sakunya dan memberikan uangnya

I : Seribu, duaribu, tigaribu, empatribu, sembilan ribu. Pak, kelebihan seribu nih!
P : Udah bu gapapa, ambil aja, anggap aja sedekah



Panggilan nyokapnya si Lia :D
Sepasang suami istri bertengkar hebat, cuma gara-gara anaknya diberi nama Lia oleh sang suami dahulu waktu lahir.

Mama:"Sudah aku bilang dari dulu, jangan diberi nama Lia anak kita."
Papa: "Kenapa...?"
Mama: "Aku yang korban perasaan, para tetangga kita disini semua selalu memanggilku... itu... mamalia... mamalia..."




Gak Jadi Bertamu

Suatu ketika Kasino pergi kerumah teman lamanya yang sekarang sangat kaya. Setelah dipersilahkan masuk, seorang pembantunya menghampiri dirinya..

Pembantu (P) : Selamat siang Tuan. Mau minum apa??? Jus buah, soda, teh, coklat, cappuccino, frapuccino, kopi atau yang lain?

Kasino (K) : Teh saja, makasih.
P : Tehnya teh ceylon, teh india, teh herbal, teh alang-alang, teh hijau atau teh apa?
K : Teh ceylon
P : Teh ceylonnya pake es, hangat atau panas?
K : Pakai es saja
P : Esnya mau es batu, diserut kasar, diserut salju atau dihancurkan acak?
K : Oh, gak usah repot-repot. Es batu saja.
P : Es batunya mau yang bentuk kubus, pipih, bulat, tabung atau hati-hatian?
K : Yang hati-hatian juga gapapa.
P : Baik. Anda mau tehnya hitam atau putih?
K : Putih.
P : Dengan susu atau krim segar?
K : Dengan susu.
P : Susu kambing, susu domba atau susu sapi?
K : Susu sapi dong!!!
P : Sapi selandia baru, sapi australia atau sapi lokal?
K : Eh, ga jadi putih. Yang hitam aja tehnya.
P : Pemanisnya mau pakai gula atau madu?
K : Dengan gula.
P : Gula tebu atau gula rendah kalori atau gula bit?
K : Gula tebu.
P : Gula tebunya yang putih, coklat atau kuning?
K : Lupakan tehnya. Saya minta air putih saja.
P : Air mineral, air rebus atau air suling?
K : Air mineral.
P : Dingin atau biasa?
K : Dingin.
P : Dinginnya pakai es atau dingin tanpa es?
K : Dingin tanpa es.
P : Dinginnya minus berapa derajat? -5, -10, -15?
K : Weleh-weleh…… Makin haus aku. Dah saya pamit pulang..