Al-Khazneh
Salah
satu dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra . Pdnetapan tujuh keajaiban dunia itu merupakan
pilihan dari 100 juta orang di seluruh dunia lewat situs internet dan pesan
singkat (SMS) telepon seluler, yang diadakan oleh Swiss Foundation, serta
diumumkan di Lisbon , Portugal.
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania .
Suku Nabatean membangun
Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan unta dan domba .
Warga Petra awal
adalah penyembah berhala . Dewa utama mereka adalah Dushara (Dzu
as-Shara/Dusares}, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk
tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Bangsa Arab
kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saatmereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku Nabatean memberanikan diri mulai ikut dalam perdaganan dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania dan selatan Laut Mati . Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia.
Suku Nabatean akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses, dengan berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal dari Arab bagian selatan dan
Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku Nabatean memutuskan untuk menetap di wilayah batu karang
Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke
Pada awalnya
Pada tahun 106 Masehi, Romawi mencaplok
Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss, Johann Burckhardt memasuki