Selasa, 14 Februari 2012

11 Anggaran Proyek DPR Yang Tidak Penting

Gedung-DPR

Proyek gila-gilaan yang tidak masuk akal di lingkungan DPR sedang menjadi sorotan tajam publik. Dalam beberapa pekan terakhir hampir di semua media massa memberitakan tentang banyaknya proyek-proyek internal DPR yang menjadi pertanyaan besar.
Kaget karena proyek-proyek tersebut terendus oleh publik, pihak DPR seperti kebakaran jenggot. Semua mengaku tidak tahu menahu dan saling menyalahkan.
Bahkan Ketua DPR Marzuki Alie yang juga selaku sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) mengaku tidak tahu menahu tentang beberapa proyek aneh yang ada di dalam internal DPR yang terkesan “menghambur-hamburkan” uang negara dan rakyat demi kepentingan mengisi kantornya sendiri.
Berikut 11 Anggaran Proyek DPR Yang Tidak Penting Tersebut :
1. Pembelian Kursi Ruang Banggar (Badan Anggaran) seharga Rp. 24 Juta/Kursi
85 kursi yang diimpor dari Jerman tersebut sekarang menjadi pusat perhatian semua kalangan. Bagaimana tidak? Kursi tersebut selain import, tapi harganya juga jauh melampaui dari batas kewajaran. 1 buah kursi tersebut dianggarkan senilai Rp. 24 Juta, dengan arti lain, 85 kursi tersebut menelan biaya total Rp. 20.4 Milyar. Angka yang sangat besar untuk sebuah kursi.

2. Pembelian Karpet Ruang Banggar Senilai Rp. 5 Juta/Meter
Tidak hanya kursi impor senilai 20 Milyar yang menghiasi ruang Banggar, lantai ruang Banggar seluas 400 meter persegi pun dihiasi oleh karpet import yang harganya Rp. 5 Juta/meter.
Menurut info, karpet tersebut bermerk Milliken yang sebelumnya diindent selama 4 bulan dari Jerman.
3. Biaya Pembuatan Kalender DPR Rp. 1.3 Milyar
Proyek-proyek yang tergolong tidak jelas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus bermunculan. Salah satunya adalah proyek anggaran pengadaan kalender tahun 2012 untuk para anggota DPR.
Anggaran kalender tersebut mencapaii Rp. 1.3 Milyar. Kalender-kalender tersebut dibagian kepada 560 anggota DPR yang ada. 1 orangnya mendapat jatah 20 kalender, artinya kalender yang dicetak sebanyak 11.200 lembar. Dan jika disebutkan kembali, harga kalender per 1 buahnya adalah seharga Rp. 116.000.
Yang menjadi perdebatan keras saat ini adalah anggaran dana pembuatan kalender tersebut terlalu besar. Setelah disurvei ke beberapa percetakan di Jakarta, berdasarkan bentuk, bahan, jumlah halaman, jumlah cetakan dan jenis cetakan yang sesuai dengan kalender DPR tersebut, harga per 1 buah kalender tersebut hanyalah Rp. 15.000. Jika dikalikan 11.200 lembar maka totalnya hanya Rp. 168 Juta saja.
Selisih sebesar Rp. 1.132 Milyar. Kemanakah dibawa uang rakyat tersebut?
4. Renovasi Toilet DPR Senilai Rp. 2 Milyar
Dengan alasan toilet-toilet di Gedung Nusantara I DPR sudah rusak dan bau, maka DPR mengalokasikan anggaran dana sebesar Rp. 2 Miliar untuk merenovasi toilet tersebut.
Anggaran dana sebesar Rp. 2 milyar tersebut akan dipakai untuk memperbaiki toilet Gedung nusantara I DPR yang berjumlah 24 lantai tersebut. 1 lantainya terdapat 4 ruang toilet.
5. Mesin Fotokopi senilai Rp. 4 Miliar.
Tidak hanya proyek ruang Banggar, proyek pengadaan kalender 2012, proyek renovasi toilet, 1 lagi terkuak pembelian mesin fotokopi supercepat seharga Rp. 4 Miliar.
Anggaran untuk pembelian mesin fotokopi tersebut berada dalam surat hasil keputusan rapat pleno Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR tentang realokasi anggaran pembangunan gedung bam DPR.
Surat dengan Nomor 162/ BURT/R.PLENO/MS.IV/07/2011 tertanggal 22 Juli 2011 itu ditandatangani oleh Wakil Ketua BURT Pius Lustrilanang. Dengan rincian anggaran dana total sebesar Rp 6,5 miliar yang dialokasikan untuk tiga item. Yaitu, pembelian mesin fotocopy seharga Rp 4.026.000.000, 1 unit Toyota Camry seharga Rp 470.500.000 dan pembangunan lapangan futsal di rumah dinas DPR Kalibata seharga Rp 2 juta.
6. Rp. 598 Juta Untuk Pemberian Makan Rusa-Rusa Di Kebun DPR
Tahun 2008 lalu, beberapa ekor rusa didatangkan untuk menghiasi Gedung DPR. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tidak ada kelanjutan dan kabar mengenai rusa-rusa tersebut. Yang terdengar hanyalah proyek pemeliharaannya saja.
Berdasarkan info dari situs resmi milik DPR, proyek pemeliharaan rusa ini akan menggunakan biaya anggaran tahun 2012. Anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut adalah sebesar Rp 598 juta.
7. Layar LED ‘Welcome to DPR’ Senilai Rp 4,8 Miliar
Dua unit layar LED seharga Rp 4,8 miliar akan segera menghiasi halaman depan Gerbang Gedung DPR. Layar LED tersebut akan menampilkan wajah-wajah anggota DPR beserta kegiatan DPR.
1 unit layar LED tersebut berukuran 3×2 meter dengan penyangga tiang setinggi 3 meter. Sebelumnya, di lokasi yang sama lahan tempat terpasangnya LED ini terisi oleh gambar pimpinan DPR dalam bentuk sebuah papan ukuran 3×2 meter. Mungkin dengan adanya LED ini, DPR ingin mengubah image dari manual ke dalam bentuk teknologi. Tapi sayangnya, teknologi yang dilakukan DPR ini adalah tindakan kebablasan dan sangat tidak penting.
8. Tempat Parkir Kendaraan DPR Senilai Rp. 3 Milyar
Pembangunan tempat parkir kendaraan roda dua di kawasan gedung DPR menelan dana hingga Rp. 3 Miliar. Parkiran sederhana dengan budget yang terlampau tinggi ini menjadi pusat sorotan berbagai kalangan. Hingga 3 bulan berjalan, belum ada pengumuman kapan proyek ini akan terselesaikan.
Sampai dengan bulan Februari 2012 ini, hanya terlihat puluhan tiang penyangga yang telah terpasang di atas lantai dan untuk lantai 2 sedang dalam tahan pengecoran. Parkiran motor ini dibangun di atas tanah seluas lapangan sepak bola yang berada di depan Gedung DPD RI. Parkiran motor ini akan dibangun 2 lantai dan dapat menampung 2.000 motor staff anggota DPR dan Setjen DPR.
9. Anggaran Perawatan Gedung DPR Rp. 500 Milyar
Tidak jelas sebetulnya angka 500 Milyar tersebut untuk perawatan selama 1 bulan atau 12 bulan (1 tahun). Namun jika dikatakan 1 tahun pun, maka anggaran masih berkisar milyaran yaitu sebesar 41.6 Milyar/bulannya. Tidak dijelaskan juga kebutuhan ataupun kepentingan secara detail tentang perawatan gedung DPR tersebut.
Sebelumnya, seketariat jendral mengajukan anggaran sebesar Rp. 800 Milyar, tapi Badan Anggaran hanya menyetujui sebesar Rp. 500 Milyar.
10.Pembelian Parfum Gedung DPR Senilai 1.5 Milyar
Diambil dari situs resmi milik DPR, proyek yang berjudul “Pewangi (Pengharum Ruangan) DPR RI” ini diambil dari dana anggaran tahun 2012.
Untuk pengadaan pewangi ruangan ini DPR menyediakan dana sebesar 1.5 Milyar rupiah. Dan memberikan kesempatan kepada perusahaan kecil yang bergerak dalam bisang keberisan untuk ikut mengajukan tender dalam proyek ini.
11. Anggaran Rp. 841.5 Juta Untuk Vitamin Anggota DPR
Walaupun berkaca pada kenyataan yang ada yaitu puluhan juta rakyat Indonesia masih hidup sengsara dan miskin, namun para anggota DPR yang berpenghasilan minimal Rp 51 Juta per bulan seakan tidak punya hati nurani. Mereka tega menggunakan uang rakyat miskin untuk membuat tender proyek Rp 841.500.000 untuk sebuah proyek yang diberi nama: “Proyek Pengadaan Makanan / Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh bagi anggota DPR”!
Apa kabar tentang anak-anak kurang mampu dan kelaparan?
Kalian para anggota DPR bergaji Rp. 51 juta perbulan tetap ingin memakai uang rakyat kecil dan tidak mau mengeluarkan uang pribadi kalian hanya untuk beli vitamin kesehatan?
Logika manusia berhati nurani pun tidak bisa membenarkan sebuah Proyek berjudul “Pengadaan Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh” yang bernilai hampir Rp 1 Miliar diperuntukkan bagi para Anggota DPR yang sudah sangat jelas hidup berkelimpahan. Sementara puluhan juta rakyat Indonesia masih hidup sengsara karena kemiskinan?
Apakah dengan gaji 51 Juta/bulan para Anggota DPR tidak sanggup membeli “Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh” sehingga harus disediakan oleh negara dengan memakai dana APBN yang berasal dari uang rakyat? Tidakkah puluhan juta rakyat Indonesia yang masih hidup sengsara karena kemiskinan itu lebih berhak menikmati uang senilai proyek tersebut?