Senin, 13 Februari 2012

Sebuah Cerita di Hari Valentine

13291884301724325824

Pagi yang cerah dengan hembusan angin yang begitu segar terasa, memberikan kenikmatan tersendiri pada makhluk yang ada di dunia. Terima kasih Tuhan karena engkau memberikan nikmat dan kesempatan sehingga saya masih bisa menikmati sisa usia yang engkau berikan.

Awal pagi di hari kasih sayang ini, memberikan cerita tersendiri. Ibu-ibu mulai pulang menuju rumah mereka setelah melakukan transaksi pembelian makanan untuk sarapan pagi anak-anak serta suaminya dan juga melakukan transaksi pembelian sayur-sayuran serta bahan pokok lainnya yang akan dicampur dan dimasak guna dinikmati bersama keluarga bahagia mereka pada siang hari nanti dan bahkan sampai makan malam nanti.

Kemudian, ada juga sebagian bapak-bapak yang sudah rela keluar rumah di pagi hari yang masih dingin ini, mencari rezeki yang halal demi istri dan anak-anak mereka. Mereka tidur di akhir malam dan bangun diawal pagi, itu semua dilakukan demi istri dan anak tercinta dengan harapan agar sang anak memiliki kehidupan yang lebih baik dari dirinya dimasa depan.

Selain itu, parah ayah dan juga para ibu ada yang sudah mengantarkan anaknya yang akan meraih ilmu pengetahuan. Menggunakan sepeda butut dan motor butut, mereka lalui selangkah demi selangkah dengan semangat dan suatu keyakinan bahwa sang anak akan memperoleh hari esok yang lebih indah. Ya, semua itu mereka lakukan karena rasa kasih dan sayang mereka kepada anaknya.

Namun sayang, rasa kasih sayang dan harapan tersebut terkadang harus hancur ditengah jalan ketika sang anak yang berjenis kelamin wanita, sudah mengalami masa remaja. Masa dimana sang anak sudah mengenal rasa suka terhadap lawan jenis yang kemudian pada akhirnya ingin bersama dengan lawan jenis tersebut melalui status pacaran.

Pacaran, sebuah status yang dilarang namun seolah-olah menjadi diizinkan dikarenakan pemahaman yang kurang baik dari orang tua, masyarakat, dan juga sang anak dalam hal cinta yang sebenarnya dan juga tentang hakikat menjalin hubungan yang diberkahi.

Tidak sedikit suatu keadaan yang kita dapatkan setelah kita menyaksikan akibat dari mereka yang terlalu bebas dalam menjalankan pergaulan dengan lawan jenis. Padahal, Tuhan telah mengatur mengenai batasan-batasan seseorang dengan lawan jenisnya. Jikalau seseorang melanggar aturan tersebut, maka kehamilan akan menjadi akibat dari perbuatan tersebut.

Jika kehamilan diakibatkan penerapan dari cinta yang salah telah datang, maka penyesalan yang akan datang menghinggapi jiwa. Semua kerja keras yang dilakukan dan diberikan kepada anak sejak kecil hingga mereka remaja atau pun dewasa, maka akan menjadi sia-sia. Perjuangan mencari rezeki dari awal pagi sampai akhir malam, akan pudar rasanya. Pengorbanan mengantarkan anak memperoleh pengetahuan demi masa depan yang lebih baik, maka akan menjadi percuma saja. Semua itu menjadi hilang tanpa bekas dikarenakan membiarkan anak-anak menjalani rasa cinta yang salah terhadap lawan jenis.

Setiap anak manusia pasti mempunyai ketertarikan terhadap lawan jenis. Keadaan tersebut normal bagi manusia. Namun, sangat tidak beruntung rasanya jikalau ketertarikan itu harus dirangkai dalam status pacaran. Rasa ketertarikan itu hanya pantas diungkapkan kepada orang yang kita sukai dengan tujuan memberitahukan kepada orang tersebut bahwa kita menyukainya. Namun, tidak untuk menjalin rasa kasing sayang melalui status berpacaran.

Jikalau memang rasa itu ingin dijalankan dengan serius, maka pernikahanlah yang terbaik. Tentunya dengan konsekuensi mereka akan saling menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing dan bertanggung jawab untuk menjalin sebuah hubungan yang kekal dan diberkahi sampai maut memisahkan mereka.

Sebuah penerapan kasih sayang yang indah di pagi hari kasih sayang ini. Semoga saja mereka yang saya lihat di jalan raya pagi hari ini, mendapatkan perlindungan darn Tuhan yang maha esa, selamanya dan pada akhirnya dipertemukan dengan pasang hidup yang telah ditetapkan Tuhan dan menjalin rasa cinta serta kasih sayang yang berkah melalui pernikahan tanpa harus melalui status pacaran terlebih dahulu.

sumber : koronemo